mafia39 Sewu Dino

Film horor terbaru Indonesia, “Sewu Dino,” baru-baru ini dirilis di bioskop. Film ini diadaptasi dari tulisan SimpleMan, penulis terkenal dari utas “KKN di Desa Penari” pada tahun 2019. Sutradara film ini adalah Kimo Stamboel, yang sudah dikenal atas karyanya dalam berbagai film horor Indonesia terkenal, seperti “DreadOut,” “Rumah Dara,” dan “Ratu Ilmu Hitam.”

Naskah film ini ditulis oleh Agasyah Karim dan Khalid Kashogi, yang juga menulis film-film seperti “Waktu Maghrib” dan “Sunyi.”

“Sewu Dino” mengisahkan tentang Sri (diperankan oleh Mikha Tambayong), seorang wanita yang menghadapi kesulitan ekonomi dan membutuhkan uang dengan cepat. Beruntung, ia mendapatkan pekerjaan di keluarga Atmojo dengan bayaran yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh keunikan Sri yang lahir pada hari Jumat Kliwon. Ia tidak sendirian, karena ditemani oleh Erna (diperankan oleh Givina Lukita) dan Dini (diperankan oleh Agla Artalidia). Mereka dibawa ke sebuah gubuk tersembunyi di tengah hutan.

Setibanya di gubuk tersebut, Sri, Erna, dan Dini diberi tugas untuk merawat Dela Atmojo, cucu dari Mbah Karsa Atmojo yang tidak sadarkan diri karena kutukan santet “Sewu Dino,” salah satu santet paling mengerikan. Mereka terikat oleh janji mistis dengan Mbah Karsa Atmojo, yang mengharuskan mereka menyelesaikan ritual hingga hari ke-1.000. Melanggar janji tersebut berarti mengorbankan nyawa.

Film “Sewu Dino” mengembangkan konfliknya dengan lambat, dengan durasi sekitar dua jam. Walaupun pengembangan konflik yang cukup lama, ini memungkinkan cerita horor tersebut dijelaskan secara rinci. Ini merupakan peningkatan dari film sebelumnya, “KKN di Desa Penari.”

Namun, pada akhir film, terdapat perasaan terburu-buru dalam menyelesaikan konflik, meskipun hal tersebut tidak terlalu mengganggu. Para aktor ternama seperti Mikha Tambayong, Rio Dewanto, Karina Suwandi, Agla Artalidia, dan Marthino Lio terlibat dalam film ini. Namun, kemampuan akting mereka tidak sepenuhnya dimanfaatkan, dan latar belakang beberapa karakter dirasa kurang terungkap dengan jelas.

“Sewu Dino” mengandalkan jump scare untuk memberikan efek menakutkan kepada penonton. Penggunaan efek CGI dan riasan wajah dalam beberapa adegan horor memiliki kualitas yang biasa, tidak luar biasa tetapi juga tidak buruk.

Meskipun demikian, “Sewu Dino” masih layak dinikmati sebagai film horor, dan bisa dinikmati di berbagai bioskop di Indonesia sejak tanggal 19 April 2023.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights