Mafia39 1002 – Penjaga bertebaran di luar manor. Para penjaga yang jaga pintu depan ngerasa ada yang gak beres. Biasanya banyak orang masuk dan keluar dari area itu, tapi tiba-tiba jadi sepi banget.
Terus, mereka liat Ryan muncul.
Beberapa pria nyusul belakang Ryan.
“Coba balik dulu, Senior Gotti. Tuan Jean baru aja ngasih perintah. Dia nyuruh kamu kekentutan di angin dan gak punya hak buat liat dia lagi!”
Sebelum Ryan pergi, Gray kirim seseorang buat selidiki.
Dia nemuin kalo jalan-jalan di South Light berubah total beberapa hari terakhir.
Ryan cuma lelaki tua biasa, udah bukan lagi raja jalanan.
Gimana mungkin orang kayak dia pantas ketemu sama Grey?
Gray mikir dia udah cukup ngasih respek ke Ryan dengan gak mukulin lelaki tua itu.
Para penjaga liat Ryan dengan tatapan meremehkan.
Kok bisa lelaki tua tanpa otoritas norak di depan Tuan Jean?
Apa dia cari mati?
Ryan bingung. Dia tebak-tebak apa yang terjadi dan jawab, “Gak ada maksud buat masuk.”
“Itu orang-orang ini yang mau masuk.”
Setelah Ryan ngomong, perhatian penjaga jadi fokus ke Harvey dan yang lainnya di belakang Ryan.
Pemimpin penjaga tanya dengan dingin, “Kalian siapa?
Hari ini udah lebih dari delapan puluh orang datang kesini!”
“Gue gak peduli siapa kalian. Cabut dari sini! Tuan gue gak punya waktu buat kalian.”
Harvey senyum kecil.
“Gimana kalo kita tetep ngotot?”
Pemimpin itu jawab, “Kalian minta dipukul sama kita!”
Tyson Woods maju dan keluarin pisau dari pinggangnya. Dia tunjukin ke dahi pemimpin, dengan tegas nanya, “Gimana sekarang? Boleh masuk sekarang?”
Keringat dingin mulai keluar dari dahi pemimpin. Dia gak nyangka Tyson Woods bakal bertindak kaya gini!
Dia gak bisa reaksi cepet, terlalu tiba-tiba.
“Kalian berani?!”
Dua belas penjaga bergerak cepet, angkat tongkat listrik, sengaja pandangin Harvey dan anak buahnya, siap serang.

Tapi pemimpinnya pelan-pelan ntarik napas, berusaha tenangin diri.
“Kalian, jangan buru-buru!”
“Kalian gak tau ini tempat apa?! Ini wilayah keluarga Jean!”
“Kalian mikir gak sih, konsekuensinya kalo pake senjata disini?!”
Para penjaga ketawa lepas.
Seumur hidup mereka, baru pertama kali liat ada yang mulai perkelahian di wilayah keluarga Jean.
Orang-orang ini bikin martabat keluarga digampar!
Mereka nyari mati!
Ini bukan Mordu, ini Buckwood.
Tapi ya, ini tanah milik keluarga Jeans. Mereka yang atur aturannya.
Tyson ketawa.
“Jadi maksudnya kita gak diizinin masuk ya?”
Pemimpinnya ketawa dingin.
“Tentu aja. Gue gak tau siapa kalian, tapi meski komando pertama dari South Light dateng, gak ada yang diizinin masuk kecuali tuan gue bilang gitu!”
Ethan Hunt cengo.
“Kita masih nunggu apa lagi? Kok masih ngomongin yang gak penting sama orang-orang ini? Ayo kita gerak!”
Setelah Ethan ngomong, terdenger suara berdentum dari kegelapan di belakangnya. Berderetan kendaraan lapis baja datang, dan laras senjata hitam mengarah ke penjaga manor.
Para penjaga, yang tadinya arogan, jadi membeku.
Mereka keliatan kalah.
Mereka emang kuat dan bisa lawan beberapa orang sendiri, tapi ngeliat musuh bawa kendaraan lapis baja!